Wednesday, August 15, 2007

Seruan 17 Agustus

Uskup Ingatkan Tanggung Jawab Sosial

Semarang, Kompas - Uskup Agung Semarang Mgr Ignatius Suharyo Pr mengingatkan kembali pentingnya tanggung jawab sosial agama-agama untuk ikut menyelesaikan berbagai persoalan masyakarat. Dalam agama Katolik, sebenarnya sudah ada ajaran sosial gereja, tetapi belum diimplementasikan secara baik oleh umat Katolik.

Suharyo mengemukakan hal itu saat menyampaikan seruan menyongsong Hari Kemerdekaan Ke-62 RI di gedung Keuskupan Agung Semarang di Semarang, Selasa (14/8). Suharyo didampingi Ketua Forum Masyarakat Katolik Indonesia atau FMKI Wilayah Jawa Tengah JC Tukiman Taruno S. Seruan disampaikan juga berkenaan dengan ditetapkannya bulan Agustus 2007 ini sebagai Bulan Ajaran Sosial Gereja 2007.

Suharyo menjelaskan, seruan itu didasari pada wacana yang berkembang empat tahun lalu yang intinya menyatakan, pendidikan agama di Indonesia telah gagal. Dalam bahasa akar rumput timbul sejumlah pertanyaan, tempat ibadah bertambah banyak dan upacara keagamaan bertambah marak, tetapi mengapa korupsi tidak berkurang? Mengapa kekerasan semakin nyata? Mengapa perusakan lingkungan semakin parah?.

"Saya sebagai pemimpin Gereja Katolik Keuskupan Agung Semarang merasa terusik dengan pernyataan dan pertanyaan seperti itu," ujarnya.

Menurut Suharyo, jawabannya adalah banyak umat Katolik yang tidak tahu atau tidak mau tahu bahwa ajaran sosial gereja adalah bagian dari iman. Rupanya tidak sedikit yang berpendapat bahwa yang penting adalah ungkapan iman dalam bentuk upacara dan doa, sementara perwujudan iman dilalaikan.

Ajaran sosial gereja itu dapat diringkas dalam 10 prinsip. Pertama, penghargaan terhadap martabat manusia. Kedua, hormat terhadap kehidupan manusia. Ketiga, kemerdekaan berserikat. Keempat, hak untuk berpartisipasi. Kelima, perhatian lebih kepada yang lemah dan miskin. Keenam, solidaritas. Ketujuh, subsidiaritas. Kedelapan, kesetaraan martabat. Kesembilan, kebaikan umum. Kesepuluh, stewardship. Dalam prinsip stewardship ini, manusia itu bukan penguasa dunia, tetapi penjaga dunia.

"Bagi warga gereja Katolik, ajaran sosial gereja ini penting, khususnya dalam era reformasi ini. Tanpa pedoman yang jelas, reformasi tidak akan berhasil dan kehilangan arah," katanya. (BUR)

No comments: