Pilih lebaran tanggal berapa (Idul Fitri 1428 H)? |
Ada 3 besar metode yang digunakan untuk menentukan 1 Syawal (juga 1 Ramadhan dan 1 Dzulhijah, serta bulan-bulan Hijriah yang lainnya). Hisab Metode ini mengandalkan ilmu hitung astronomi sehingga bisa diketahui posisi benda-benda langit (terutama bulan dan matahari) setiap saatnya. Dengan bantuan teknologi komputer seperti sekarang ini akurasi dari perhitungannya semakin tinggi. Salah satu software yang mudah untuk digunakan adalah MoonC. Linknya ada di menu Download. Karena kita mulai Ramadhan pada tanggal 13 September 2007, “mengintip” bulan dilakukan pada tanggal 11 Oktober 2007 (29 Ramadhan 1428H). Kalau bulan baru sudah muncul pada sore hari itu, berarti 1 Syawal 1428 H jatuh pada 12 Oktober 2007 (di tempat kita “mengintip” bulan). Kalau bulan baru belum muncul, berarti 1 Syawal 1428 H jatuh pada 13 Oktober 2007. Coba kita “mengintip” untuk wilayah Jakarta. Hasil dari MoonC, di Jakarta pada tanggal 11 Oktober 2007:
Artinya, bulan baru telah muncul, dan 1 Syawal 1428 H jatuh pada 12 Oktober 2007. Rukyah Para petugas rukyah akan melihat hilal di tempat-tempat strategis pada tanggal 11 Oktober 2007, sore hari.
Melihat hasil MoonC, kecil kemungkinannya (kalau tidak mau dikatakan mustahil) hilal terlihat dengan mata telanjang. Imkanur Rukyat Metode ini telah disepakati oleh Menteri Agama dari Indonesia, Brunei, Malaysia, dan Singapura. Menurut metode ini, bulan baru dikatakan lahir jika memenuhi salah satu dari kriteria berikut ini
Syarat 1 dan 2 agak rumit menjelaskannya. Kita gunakan saja syarat 3. Menurut MoonC, bulan baru lahir pada tanggal 11 Oktober 2007 pukul 05:01:50 GMT atau 12:01:50 WIB. Artinya pada waktu bulan tenggelam pukul 17:48:43, umur bulan baru 05:46:53. Ini masih kurang dari 8 jam. Dengan demikian, 1 Syawal 1428 H ditetapkan pada tanggal 13 Oktober 2007. Persoalan lain Dengan metode hisab dan penggunaan MoonC, di Jakarta, Matahari terbenam lebih dahulu daripada Bulan 2 menit 30 detik. Tapi tidak demikian dengan sebagian wilayah Indonesia Timur. Bisa disebutkan di sini kota-kota besar seperti Manado dan Jayapura, pada tanggal 11 Oktober 2007 sore hari, Bulan terbenam lebih dahulu daripada Matahari. Artinya, di wilayah tersebut, bulan baru belum lahir. Lalu, bagaimanakah para “penganut” metode hisab di wilayah ini? Apakah akan ikut hasil hisab di wilayahnya (1 Syawal 1428 H pada 13 Oktober 2007) atau ikut hasil hisab ibukota negara (Jakarta) yang menetapkan 1 Syawal 1428 H bertepatan pada 12 Oktober 2007? Arab Saudi Ada juga kaum muslimin di Indonesia yang menjadikan Arab Saudi sebagai patokan penetapan tanggal Hijriah. Dengan menggunakan MoonC, data untuk kota Mekkah pada tanggal 11 Oktober 2007 adalah sebagai berikut.
Dengan kondisi ini, 1 Syawal 1428 H seharusnya jatuh pada 13 Oktober 2007. Tapi, seperti sering terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, pemerintah Arab Saudi dengan mudah menerima pengakuan seseorang yang melihat hilal (walaupun secara perhitungan, hilal mustahil muncul). Kalau terjadi lagi seperti ini, tidak tertutup kemungkinan Arab Saudi berlebaran pada tanggal 12 Oktober 2007. Dengan demikian di Indonesia ( khusunya Jakarta) kemungkinan ada 2 versi lebaran 1428 H ini
Setelah tahu alasan-alasannya, selanjutnya terserah Anda. Yang penting, jangan jadi “kambing congek” yang asal ikut-ikutan. ------ |
Saturday, October 20, 2007
Pilih Lebaran Mana
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment