Cak Nur, Inspirasi Saya...( Yudi Latif )
Kesulitan mengharmoniskan paham kebangsaan dan agama dialami Yudi melalui pengalaman personalnya. Ayahnya, Utom Mulyadi, seorang tokoh Nahdlatul Ulama, sementara ibunya, Yuyun Yustika, dan seluruh keluarganya "sangat PNI".
"Saya selalu mengatakan langit ayah, bumi ibu. Ayah adalah keislaman saya, ibu kebangsaan saya," ujar anak kedua dari tiga bersaudara itu.
Berangkat dari soal ideologi yang membuat perkawinan ayah dan ibunya tak harmonis, Yudi melihat perlunya kontrak sosial dalam perkawinan ideologi. Kalau tidak ada formula dalam perkawinan itu, yang dilahirkan adalah anak-anak "yatim piatu".
Pengalaman yang paling berkesan bagi Yudi adalah ketika ia bertemu pertama kali dengan Nurcholish Madjid, tahun 1994. "Ibaratnya, saya sudah membawa ’belati’ saat itu," ujarnya. Ketika mendengar ceramahnya, Yudi terkesima. Kesan dan pandangan awalnya tentang Cak Nur luruh.
Cak Nur kemudian tak hanya menjadi orang terdekat baginya, tetapi juga sumber inspirasinya. "Cak Nur adalah role model tentang kebersahajaan dan ketulusan," ujarnya. (MH/IAM)
No comments:
Post a Comment